KASIH MENJADI DINGIN

Posted on Tags , ,   Leave a comment on KASIH MENJADI DINGIN

Senin, 7 April 2025

“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”(Mat 24:12)

Ayat ini menggambarkan apa yang akan terjadi dalam masa akhir jaman yaitu Kasih yang menggambarkan sifat keilahian Allah yang indah akan menjadi sifat yang sulit ditemukan di manusia karena begitu banyak pelanggaran dan tabiat dosa yang mempengaruhi manusia.

1 Timotius 3 : 2 -5 memberikan gambaran lebih jelas bahwa inilah yang akan terjadi yaitu “manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.”
Mereka seolah beribadah tapi bukan untuk Tuhan, mungkin hanya karena rutinitas atau untuk tujuan lain, bukan karena mengasihi atau mencari Tuhan.

Mari kita lihat hari ini apakah ada bagian dari hidup kita sedang mengalami hal di atas? Atau Kasih kita sedang menjadi hambar atau dingin kepada pasangan, keluarga, Tuhan dan sesama? Jika hal itu terjadi mari segera datang kepada Tuhan dan bertobat, mintalah kepada Tuhan untuk pulihkan kita. Maka Dia akan mengampuni dan memulihkan kita untuk memiliki Kasih Allah melalui hidup kita. Amin. GBU all.

KESELAMATAN DI DALAM YESUS

Posted on Tags , ,   Leave a comment on KESELAMATAN DI DALAM YESUS

Sabtu 5 April 2025

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”(Yoh 1:12)

Keselamatan kita bergantung hanya pada Yesus Kristus saja. Ia adalah pihak yang menggantikan kita, dengan menanggung hukuman dosa (2 Korintus 5:21); Ia adalah Juruselamat kita dari dosa (Yohanes 1:29); Ia adalah penyempurna iman kita (Ibrani 12:2). Semua yang disyaratkan untuk menyediakan keselamatan telah dipenuhi oleh Yesus sendiri, yang hidup secara sempurna, menanggung hukuman dosa dari Allah, dan bangkit dari kematian (Ibrani 10:12).

Alkitab cukuplah jelas menyampaikan bahwa perbuatan kita tidak membantu mencapai keselamatan itu. Kita diselamatkan “bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan” (Titus 3:5). “Bukan hasil pekerjaanmu” (Efesus 2:9). “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak” (Roma 3:10). Ini berarti bahwa persembahan kurban, syarat dan tata cara ibadah, dan perbuatan baik lainnya tidak mampu menyelamatkan orang. Sebaik apapun, kita tidak dapat memenuhi standar kekudusan Allah (Roma 3:23; Matius 19:17; Yesaya 64:6).

Alkitab juga menjelaskan bahwa keselamatan bersyarat; satu-satunya syarat keselamatan ialah iman di dalam Yesus Kristus. Hampir sebanyak 200 kali dalam Perjanjian Baru, iman (atau kepercayaan) dinyatakan sebagai satu-satunya syarat bagi keselamatan (Yohanes 1:12; Kisah 16:31).

Pada suatu hari, ada yang bertanya pada Yesus mengenai perbuatan yang dapat mereka lakukan demi menyenangkan Allah: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Secara langsung Yesus menunjuk kepada iman: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yohanes 6:28-29). Pertanyaan mengenai syarat Allah diajukan dalam bentuk jamak, sedangkan jawaban Yesus ialah bahwa syarat Allah (berbentuk tunggal) adalah mempercayai-Nya. Yaitu percaya kepada Yesus!

Kasih karunia adalah dimana Allah memberi kita sesuatu yang tak layak kita terima dan tak mungkin kita peroleh dengan sendirinya. Menurut Roma 11:6, jika kita berpijak pada perbuatan manusia, maka bukanlah lagi kasih karunia. Ide yang dikandung ialah seorang pekerja menerima upah, sedangkan penerima kasih karunia hanya menerimanya saja, tanpa harus diupayakan. Karena keselamatan sepenuhnya merupakan kasih karunia, maka kita tidak bisa menambah apapun kepadanya atau menggapainya melalui perbuatan.

Dalam contoh lain, bayangkan seseorang mengirimi Anda sebuah cek bernominal 10 miliar rupiah. Uangnya akan menjadi milik Anda jika Anda inginkan, namun Anda harus menandatangani cek tersebut. Tindakan memberi tanda tangan tidak dapat dianggap sebagai upah yang pantas dihargai sepuluh miliar rupiah. Tanda tangan bukanlah pekerjaan. Anda tidak mungkin membanggakan diri sebagai miliarder akibat dari kerja keras atau upaya besar Anda. Tidak, sepuluh miliar tersebut berupa pemberian cuma-cuma, dan memberi tanda tangan adalah satu-satunya cara menerimanya. Sama-halnya dengan iman, beriman ialah satu-satunya cara menerima anugerah terbesar dari Allah, dan perbuatan kita bukan berarti membuat kita layak menerimanya.

Jika kita teruskan sedikit, iman sendiri sebenarnya merupakan anugerah dari Allah, bukan sesuatu yang dapat kita hasilkan dengan sendirinya. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 6:44).
Mari datang kepada Yesus hari ini, mengucap syukur karena kuasa-Nya yang menyelamatkan dan kasih karunia-Nya yang membuat keselamatan kita menjadi nyata! Amin. GBU all.

DIPULIHKAN MELALUI PIKIRAN

Posted on Tags , ,   Leave a comment on DIPULIHKAN MELALUI PIKIRAN

Jumat, 4 April 2025

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”(Filipi 4:8)

Visualisasi apa yang sedang berputar di kepala Anda hari ini? Apakah itu pikiran tentang kekalahan dan keputusasaan atau pikiran tentang kemenangan dan bantuan? Iman hanyalah mengatakan apa yang Tuhan katakan tentang Anda dan melihat apa yang Tuhan lihat dalam diri Anda dan situasi Anda. Dibutuhkan sebuah pemikiran untuk menyembuhkan sebuah pemikiran. Berbeda dengan dunia yang mengajarkan Anda untuk mengosongkan pikiran untuk mencapai kedamaian, cara Tuhan adalah mengisi pikiran Anda dengan pikiran-pikiran yang segar, kuat, dan membebaskan. Rasul Paulus memberi tahu kita untuk memusatkan pikiran pada apa yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan dan terpuji. Jadi ini bukan sekadar mencoba menghilangkan pikiran buruk dengan kemauan keras Anda. Dibutuhkan sebuah pemikiran untuk menggantikan sebuah pemikiran. Dibutuhkan keyakinan yang benar untuk menggantikan keyakinan yang salah. Anda membutuhkan kebenaran Tuhan untuk menggantikan kebohongan musuh yang telah membuat Anda terbelenggu. Saudaraku, jika pikiran yang salah, buruk, atau negatif bersarang di benak Anda hari ini dan Anda sepertinya tidak dapat menghilangkannya, berhentilah mencoba! Mungkin Anda sedang terperangkap dalam masalah keluaraga, pekerjaan atau sedang sakit dan memikirkan skenario terburuknya. Anda mencoba untuk menekannya, tetapi tidak berhasil. Baiklah, berhenti! Berhentilah mencoba menghapusnya dari pikiran Anda. Itu tidak akan berhasil. Yang perlu Anda lakukan adalah mengganti pemikiran yang merusak itu dengan pemikiran yang berasal dari Tuhan. Itulah satu-satunya cara untuk mengatasi pemikiran yang salah dan memulai proses penyembuhan. Mulailah merenungkan kebenaran seperti, ‘Sesungguhnya Yesus telah menanggung penyakitku dan menanggung kesakitanku. Hajaran atas kesalahanku menimpa Dia, dan oleh bilur-bilur-Nya aku menjadi sembuh. Dengan umur panjang Dia akan mengenyangkan aku’ (Yes. 53:4–5 dan Mzm. 91:16). Mulailah dengan memvisualisasikan di pikiran Anda tentang diri Anda yang sedang membaik, pekerjaan Anda berhasil, Anda sembuh dan sehat, Anda menikmati waktu dengan keluarga Anda, atau menerima berkat Tuhan yang menyenangkan Anda! Amin. GBU all.

MENGAKUI KESALAHAN

Posted on Tags , ,   Leave a comment on MENGAKUI KESALAHAN

Kamis, 3 April 2025

“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”(Amsal 28:13)

Melakukan kesalahan adalah bagian dari kehidupan. Orang-orang sukses mengakui kesalahan mereka, belajar darinya, dan berusaha memperbaikinya. Sebuah penelitian terhadap 105 eksekutif mengidentifikasi karakteristik umum yang dimiliki oleh orang-orang sukses, namun ada satu pengamatan yang sangat membantu. Orang-orang sukses mengakui kesalahan mereka dan menerima konsekuensinya daripada menyalahkan orang lain.
Tak seorang pun di antara kita yang senang menuai konsekuensi dari tindakan kita. Ketika ada yang tidak beres, kita mempunyai kecenderungan alami untuk mencari pihak yang bisa disalahkan. Itu ada dalam DNA kita. Di Taman Eden, ketika Tuhan bertanya kepada Adam apa yang telah dilakukannya, Adam menyalahkan Hawa. Dan ketika Tuhan mempertanyakan Hawa, dia menyalahkan iblis.

Jika nanti Anda membuat kesalahan, pikirkan siapa yang sebenarnya salah dan cobalah melihatnya secara objektif sehingga Anda dapat belajar darinya dan berbuat lebih baik di lain waktu. Ada yang mengatakan, semakin cepat Anda menjumpai kegagalan, semakin banyak waktu yang Anda miliki untuk berkembang. Tanyakan pada diri Anda, ‘Apa yang telah saya pelajari? Bagaimana saya bisa mengubah kegagalan ini menjadi kesuksesan?’ Orang yang menuduh orang lain atas kegagalannya tidak akan bisa mengatasinya; mereka hanya berpindah dari satu masalah ke masalah lainnya.

Untuk mencapai potensi tertinggi Anda, Anda harus terus-menerus meningkatkan diri, dan Anda tidak dapat melakukan itu jika Anda tidak mengambil tanggung jawab dan belajar dari kesalahan Anda. Dalam hidup, Anda akan selalu menghadapi masalah baik besar ataupun kecil. Pertanyaannya adalah: apakah Anda akan tetap terpuruk dan berkubang dalam kekalahan, atau bangkit kembali dan melakukan yang terbaik dengan bertekad untuk berjuang di kemudian hari? Henry Ford berkata, ’Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini dengan lebih cerdas.’
Jadi, hiduplah selaras dengan prinsip Alkitab, “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.”(Amsal 24:16). Amin. GBU all.

BERDIRI TETAP DAN TENANG

Posted on Tags , ,   Leave a comment on BERDIRI TETAP DAN TENANG

Rabu, 2 April 2025

“dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.
Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.” (2 Tawarikh 20:15,17)

Ketika Raja Yosafat dan suku kecil Yehuda dikepung dari segala lini oleh 3 tentara yang kuat dan haus darah yang bergerak cepat menuju Yerusalem (2 Taw. 20), raja memutuskan untuk mencari Tuhan dan berdoa dengan penuh harapan di hadapan seluruh jemaah Yehuda. Saat itulah Roh Tuhan turun ke atas Yahaziel, yang menyampaikan firman Tuhan yang kita baca dalam ayat renungan hari ini. Mendengar kata-kata pengharapan ini, seluruh Yehuda merendahkan diri di hadapan Tuhan, bersujud di hadapan-Nya dan menyembah Dia. Hari ini Tuhan mengucapkan kata-kata yang sama kepada Anda dalam situasi Anda. Berharap pada-Nya karena Dia mengasihimu! Anda tidak perlu hidup dalam ketakutan dan keputusasaan ketika Anda tahu bahwa pertempuran itu bukan milik Anda, melainkan milik Tuhan. Berdiri diam dan lihatlah keselamatan dari Tuhan. Peperangan itu milik-Nya, dan Anda tidak perlu berperang di dalamnya. Apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak tahu harus berbuat apa? Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berdirilah tetap dan tenang. Tinggal tenang dan lihatlah keselamatan Tuhan dalam situasi Anda.
Anda mungkin berpikir, tetapi Tuhan, jika saya diam saja, tidak akan terjadi apa-apa! Saudaraku, berdirilah tetap bukanlah berarti tidak beraktivitas atau tidak melakukan apa-apa. Ini adalah sikap pengharapan, dan ini melibatkan menjaga pengharapan Anda tetap tertuju pada pribadi Yesus dan memiliki pengharapan yang baik dan pasti. Ketika pasukan Firaun menyerang bangsa Israel dan sangat ingin memusnahkan mereka, Musa hanya menyatakan kepada bangsa Israel yang ketakutan, “Janganlah takut. Berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikanNya hari ini kepadamu” (Kel. 14:13). Kata keselamatan dalam bahasa Ibrani adalah yeshua, yang sebenarnya adalah nama Yesus. Jadi keselamatan adalah pribadi Yesus, dan Dia menyertai Anda. Ketika Anda terjebak dalam situasi tanpa harapan, belajarlah untuk memposisikan diri Anda—berdiri tetap dan tenang, dan lihatlah kuasa penyelamatan Yesus bekerja demi Anda. Dia tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan Anda (Ibr. 13:5). Dan saat Anda memusatkan diri, pikiran, keyakinan, dan harapan Anda pada-Nya, Dia akan memimpin Anda mengenai apa yang harus dilakukan, sama seperti Dia memimpin Yosafat menuju kemenangan penuh kemenangan atas musuh-musuhnya. Amin.GBU all.

TERTULIS DI HATIMU

Posted on Tags , ,   Leave a comment on TERTULIS DI HATIMU

Selasa, 1 April 2025

“karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”(Filipi 2:13)

Allah telah mempermudah kita untuk hidup dalam perjanjian baru, yaitu kita dituntun oleh hikmat dan kasih-Nya. Kita tidak lagi harus menemui para nabi untuk mengetahui kehendak-Nya bagi kita. Dia sendiri yang memimpin kita! Bagi Anda yang ingin melayani Tuhan, namun tidak tahu harus mulai dari mana, tanyakan saja pada diri Anda apa yang ada di hati Anda. Jika Anda mempunyai keinginan untuk melayani di gereja diantara anak-anak muda, maka lakukanlah. Sebagai orang yang percaya pada perjanjian baru, begitulah cara Bapa menuntun Anda. Dia menaruh hukum-hukum-Nya dalam pikiran Anda dan menuliskannya dalam hati Anda!

Mungkin Anda merasakan dorongan untuk memberkati seseorang secara finansial, meskipun orang tersebut terlihat makmur. Ikutilah dorongan tersebut karena hari ini Tuhan berbicara langsung kepada Anda dan Dia telah memudahkan Anda mengetahui kehendak-Nya melalui dorongan-Nya di dalam hati Anda.

Kita semua tahu betapa penampilan bisa menipu. Misalnya, ada kisah di suatu tempat ada kaum penipu yang percaya bahwa anggota gereja itu mudah tertipu. Oleh karena itu, mereka sengaja berdandan dengan cerita sedih yang telah dilatih dengan baik sehingga menggugah Anda untuk memberi kepada mereka. Di sisi lain, ada orang-orang benar yang berdandan dengan indah pada hari Minggu untuk beribadah, namun mereka mungkin berada dalam kesulitan keuangan. Oleh karena itu, kita perlu mengikuti dorongan hati kita dan bukan pandangan mata kita. Jadi ketika Anda merasakan keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang, lakukanlah, ketahuilah bahwa Anda memiliki hati yang baru yang mendengarkan Tuhan, dan bahwa Tuhanlah yang mengerjakan di dalam Anda baik kemauan maupun kemampuan untuk melakukannya! Amin. GBU all.